Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta menyatakan masih terjadi fluktuatif pada warga yang terpapar Covid-19. Bahkan untuk jumlah konfirmasi positif angkanya cenderung naik.
"Hari ini, terjadi penambahan pada warga yang berstatus
terkonfirmasi positif sebanyak 2 orang, namun ada juga warga yang sebelumnya
terkonfirmasi positif dinyatakan sembuh, sebanyak 2 orang dan 1 orang meninggal
dunia," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr. Deni
Darmawan, Selasa (29/9/2020).
Menurutnya, secara kumulatif jumlah warga yang terkonfirmasi
positif di wilayah Kabupaten Purwakarta terdapat 260 orang dan yang telah
dinyatakan sembuh sebanyak 195 orang. Tercatat juga, hingga hari ini, ada 12
orang positif telah meninggal dunia. "Jumlah konfirmasi positif perhari
ini berjumlah 53 orang," ujar dr Deni.
Kata dr Deni, ke-53 warga yang terkonfirmasi positif
tersebut tersebar pada sejumlah kecamatan, diantaranya; 13 orang di Kecamatan
Kota, 4 Jatiluhur, 5 Plered, 4 Pasawahan, 1 Tegalwaru, 2 Darangdan, 1
Pondoksalam, 2 Wanayasa, 7 BBC, dan 14 orang di Kecamatan Bungursari.
Gugus Tugas juga tak henti-hentinya terus melakukan
sosialisasi agar warga mematuhi protokol kesehatan, karena pandemi ini masih
belum selesai. "Data lainnya juga kami sampaikan, untuk warga yang
berstatus kontak erat jumlahnya bertambah 24 orang, kini menjadi 272 orang. Dan
warga yang berstatus suspek berkurang 10 orang, kini jumlahnya 35 orang dan
probable nihil," tuturnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan tetap
menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan protokol kesehatan dalam
adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi ini. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini, Deni menyebutkan
melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis sesuai Permenkes
nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim Covid-19 pusat juga
provinsi.
Dokter Deni juga mengatakan, dalam upaya mempercepat
penanganan pandemi, GTPP Covid -19 Kabupaten Purwakarta terus melakukan rapid
dan swab test secara masif. Selain itu upaya memperoleh hasil tes juga
dipersingkat agar penularan tidak semakin menyebar.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya warga yang menjalani
tes, akan lebih mudah untuk mendeteksi jika ada warga yang terkonfirmasi
positif. Hal ini otomatis akan ada tindakan medis yang diberikan.
"Mereka akan menjalani protokol yang telah ditetapkan,
baik dirujuk di rumah sakit maupun menjalani karantina mandiri secara ketat di
bawah pengawasan tenaga kesehatan. Selain itu, lingkungan sekitar juga akan
menyesuaikan dengan lebih memperketat physical distancing antarwarga. Dengan
demikian, upaya memutus mata rantai penularan menjadi lebih efektif,"
ujarnya.
Dengan kata lain, semakin cepat pemerintah melakukan swab
test secara massal, upaya penanganan akan lebih cepat dapat dilakukan. Menurut
dr Deni, jumlah warga yang terpapar Covid-19 masih fluktuatif, angkanya
cenderung bertambah. Untuk itu, warga diminta tetap waspada dan disiplin
terhadap protokol kesehatan dalam setiap aktifitas. (*)