Permasalahan ekonomi yang timbul
akibat dampak pandemi Covid-19 yang belum usai masih dirasakan warga
Purwakarta.
Oleh karena itu, menjelang bulan
Ramadhan 2021 ini, Pemkab Purwakarta mulai mendistribusikan Bantuan Sosial
Tunai (BST) kepada 15.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bupati Purwakarta, Anne Ratna
Mustika mengatakan, untuk bansos tunai tersebut, setiap KPM akan menerima
bantuan sebesar Rp 600 ribu, yang akan dicairkan dalam dua tahap, yaitu bulan
April dan Mei, masing-masing Rp 300 ribu.
"BST tahun ini kita
anggarkan sebesar Rp 9 miliar dari anggaran belanja tidak terduga (BTT) APBD
Kabupaten Purwakarta. Dengan jumlah sasaran 15.000 KPM, kita prioritaskan
penerima bantuan adalah para lansia atau warga yang tidak produktif," ujar
Ambu Anne pada Launching Pemberian BST APBD Pemkab Purwakarta Tahun 2021 di
halaman Kantor Kecamatan Purwakarta, Senin 12 April 2021.
Kata Ambu Anne, bantuan tersebut
merupakan bagaian dari BLT tahun kemarin, namun untuk tahun sekarang ada
pengurangan karena disesuaikan dengan kemampuan anggaran Pemkab Purwakarta.
Dia katakan berikutnya, untuk
keseluruhan bansos di Kabupaten Purwakarta berasal dari APBD II hanya dua kali
yaitu bulan April dan bulan Mei.
"Total anggaran yang 9
miliar itu bersumber dari APBD II BTT murni bukan dari yang refocusing.
Karena BTT hasil dari refocusing
tahun ini tidak bisa digunakan untuk bantuan tunai sesuai dengan regulasi yang
ada. Tidak seperti tahun kemarin kita leluasa BTT hasil refocusing bisa
digunakan untuk BLT dan itu nilainya menjadi terbatas untuk satu KPM hanya Rp
300 ribu," jelasnya.
Terkait bentuk bantuan kenapa
tidak berupa bahan kebutuhan pokok adalah agar roda perekonomian masyarakat
bisa tetap berputar meski disituasi pandemi seperti ini.
"Dengan uang tunai dari
bantuan pemerintah ini nanti si penerima bisa belanja di warung terdekat
rumahnya. Sehingga, masih ada perputaran uang di lingkungan mereka. Berbeda
jika bantuannya berupa sembako yang manfaatnya hanya akan dirasakan si penerima
itu sendiri," kata Anne. (Diskominfo)